KKN Kebangsaan XII Resmi Ditutup: Kontingen Untan Sukses Melaksanakan Pengabdian Desa Mandiri Berkelanjutan di Provinsi Maluku
Ambon, 24 Agustus 2024 — Penutupan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke-12 yang digelar di auditorium Kampus Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Sabtu (24/8), dihadiri 498 mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia. Di antara ratusan peserta tersebut terdapat 6 mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) yang terdiri dari Aqshal (Prodi EP, FEB), Megasim (Prodi Teknik Sipil, FT), Mega (Prodi Biologi, FMIPA), Meutia ( Prodi Teknik Sipil, FT), Rizky (Prodi ITP, Faperta), Jamaludin (Prodi Ilmu Hukum, FH) turut serta memberikan kontribusi besar dalam pembangunan masyarakat pedesaan di Maluku.
Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar sebagian dari mahasiswa yang mengikuti KKN di Maluku. Diantaranya mahasiswa dari Universitas Tanjungpura, yang diharapkan dan diyakini akan kembali ke tanah Maluku untuk membangun daerah yang kaya akan potensi sumber daya alam ini. “Harapan kami dari 498 mahasiswa semoga paling kurang 10% atau 50 orang pada waktunya mereka akan kembali membangun Maluku,” ujarnya.
Mahasiswa Universitas Tanjungpura terlibat dalam berbagai program pembangunan di desa-desa yang tersebar di seluruh Maluku. Mereka memfokuskan kegiatan mereka pada berbagai aspek, seperti pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Pengalaman Berharga di Tanah Para Raja
Salah satu mahasiswa Universitas Tanjungpura yang berkesempatan mengikuti KKN Kebangsaan di Maluku, Mega Juliana Pujilestari dari Prodi FMIPA Biologi, mengungkapkan bahwa pengalaman selama satu bulan di Desa / Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, memberikan banyak pelajaran berharga. “Kami belajar banyak tentang budaya setempat, nilai-nilai kebersamaan, dan gotong royong masyarakat Maluku yang sangat kuat. Kami juga mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang kami pelajari di kampus dalam membantu mengembangkan potensi desa,” kata Mega.
Selama di Desa Tengah-Tengah, Mega dan timnya membantu meningkatkan UMKM Desa dengan mengadakan pelatihan pembuatan produk stik sukun, pepaya, dan pisang. karena Negeri Tengah-Tengah terkenal sebagai penghasil sukun terbaik se Indonesia. Produk tersebut dibuat sebagai Produk Turunan Desa. Mereka juga mendampingi anak-anak dalam mengembangkan potensi sejak dini dengan mengadakan sekolah pesisir. Negeri Tengah-Tengah memiliki kekayaan alam pesisirnya. Sekolah pesisir hadir sebagai wadah dalam memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang literasi, numerasi, wawasan kebangsaan, dan ekologi. Sekolah pesisir dibagi menjadi tiga tema utama yaitu tema literasi dan numerasi akan mengajak siswa untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mengukur, menghitung, dan menceritakan dongeng yang berasal dari daerah tersebut. Tema wawasan kebangsaan memperkenalkan siswa pada pahlawan Indonesia, simbol Pancasila dan menumbuhkan cinta tanah air. Tema ekologi mengajak siswa berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir melalui kegiatan pembersihan pantai, membuat kerajinan tangan dari cangkang kerang dan membuat ecobrick dari sampah plastik.
Mahasiswa lainnya dari Untan, Meutia Regita Cahyani dan Megasim dari Prodi Teknik Sipil, yang ditempatkan di Desa Gale-Gale, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, memfokuskan kegiatannya pada pemanfaatan potensi desa dimana sumber daya alam terutama berlimpah ruahnya hasil perkebunan kelapa dan tanaman lainnya dan berfokus pada perubahan pola pikir masyarakatnya terutama pemuda/i yang memiliki keinginan sangat besar untuk memajukan perekonomian di desa tersebut. “Kami mengadakan pelatihan pembuatan briket handmade dan pembuatan bio pestisida nabati di desa, serta memberikan materi tentang bina karir dan pergeseran dunia baru,” ungkap Meutia. Selain, Megasim ditempatkan di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, memfokuskan kegiatannya pada pengembangan keterampilan dan peningkatan edukasi di desa tersebut. “Kami mengadakan pelatihan bahasa inggris dan desain grafis di desa, serta memberikan materi tentang edukasi perilaku hidup bersih dan sehat” ungkap Megasim.
Rizky Rachimsa Putri Mahasiswa dari Prodi Teknologi Pangan, Faperta Untan ditempatkan di Desa Labuan, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, memfokuskan kegiatannya pada Sosialisasi dan Pelatihan terkait potensi penghasil ikan dan kelapa yang melimpah di desa tersebut. “Sosialisasi yang kami lakukan diantaranya Sosialisasi Perlindungan Anak, Sosialisasi UU Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Sosialisasi Stunting, Sosialisasi PHBS, Sosialisasi Anemia, dan Bermain bersama Anak Paud/TK sekaligus mengedukasi tentang Program Pemerintah “Isi Piringku”. Adapun Pelatihan yang kami berikan yaitu Pelatihan Pembuatan Briket, Pelatihan Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil), dan Pelatihan Pembuatan Sambal ROA” ungkap Rizky.
Rizky juga menyampaikan saya dan tim KKN-Kebangsaan disambut baik oleh warga setempat. Mereka menyadari pentingnya Kesehatan, Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Kesejahteraan bersama. Terima kasih atas kerja sama dan dukungannya selama kami berada di negeri ini. Semoga hasil dari kegiatan KKN-Kebangsaan yang ke-XII ini dapat menjadi langkah awal untuk terus memperkuat potensi desa, menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat dan membawa perubahan positif yang berkelanjutan.
Disampaikan pula oleh Mahasiswa Delegasi KKN Kebangsaan Untan lainnya, yaitu Jamaludin dari Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum. Dimana dirinya di tempatkan di Negeri Hitulama, Kecamatan Leihitu, Kab. Maluku Tengah. Dalam pengabdiannya di lapangan bersama dengan rekan-rekan, kami memfokuskan pada beberapa sub isu, seperti di Bidang IT dengan melaksanakan proker Digitalisasi Negeri Melalui DIGIDes, SORTASI (Sorotan Kebudayaan dan Potensi Desa) melalui rilisan pemberitaan di media massa serta podcast di TVRI Maluku, RRI Ambon, dan RRI Pontianak. Selain itu pula di Bidang Pendidikan, kami melaksanakan proker PEBASING (Pelatihan Bahasa Inggris dan Story Telling), Seminar Beasiswa, Pengadaan Buku Bacaan, dan Goes to School SADARKUM (Sadar Hukum). Kemudian di Bidang Kesehatan, proker yang dijalankan seperti CERATO (Cek Raga Asik Tanpa Ongkos) dan Aksi Jaga Kebersihan Lingkungan BESEKITA bersama aparat TNI Polri bersama LSM. Serta di Bidang Pemberdayaan Masyarakat seperti Demo Day Pembuatan Produk Berbasis Kearifan Lokal yaitu Sambal Ikan Suwir Momar dan Optimalisasi Capaian Desa Mandiri “ujar Jamal”.
Jamal juga menyampaikan, bahwa selama mereka melaksanakan pengabdian di lokasi tersebut hingga akhir, semuanya berjalan dengan lancar. Dimana seluruh pihak mendukung penuh dalam mensukseskan pelaksanaan KKN Kebangsaan di Negeri ini, “imbuhnya
Harapan Kembali Bangun Maluku dan Apresiasi
Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, dan Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa yang telah mengikuti KKN Kebangsaan ke-12 ini. Keduanya berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak mahasiswa yang terlibat, termasuk dari Universitas Tanjungpura yang mengirimkan 6 perwakilan, untuk ikut serta dalam membangun daerah-daerah di Indonesia.
“Kami sangat bangga dengan dedikasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa, termasuk dari Universitas Tanjungpura, dalam menjalankan KKN Kebangsaan ini. Semoga semangat ini terus terjaga dan menjadi bekal mereka untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” kata Sadali Ie.
Dengan berakhirnya kegiatan KKN, para mahasiswa diharapkan untuk terus mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama masa perkuliahan. “Teruslah berkontribusi bagi masyarakat, jadilah agen perubahan di lingkungan sekitar kalian tinggal,” tutupnya.
Melalui sambungan telepon Ketua LPPM Universitas Tanjungpura Dr. Ir. Urai Edi Suryadi, MP berharap kepada mahasiswa Untan yang mengikuti program KKN Kebangsaan ini, mahasiswa tidak hanya memperkuat keterampilan mereka di bidang akademik, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga yang dapat menjadi modal besar bagi mereka dalam berkontribusi untuk kemajuan daerahnya bahkan bangsa di masa mendatang.
Penulis: Muhammad Sunuri | Editor: Muhammad Pramulya