
Arsitektur Berkelanjutan Jadi Fokus Utama Sarasehan di Untan
Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar Sarasehan dan Urun Remuk Persiapan Forum Arsitektur Khatulistiwa dengan tema “Ekosistem Pendidikan Arsitektur dan Profesi Arsitek yang Berkelanjutan” pada Kamis (9/1) di Gedung Konferensi Untan. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam merumuskan konsep arsitektur masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dr. rer.nat. Ir. R. M. Rustamaji, M.T., IPU, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Untan, menegaskan pentingnya peran arsitek dalam menghadapi tantangan global. “Profesi arsitek tidak hanya dihadapkan pada perkembangan teknologi, tetapi juga isu keberlanjutan lingkungan, perubahan iklim, dan urbanisasi,” ujarnya.
Dr. Rustamaji juga menyampaikan harapannya agar diskusi ini mampu menghasilkan gagasan konkret yang dapat diimplementasikan dalam Forum Arsitektur Khatulistiwa pada September mendatang. “Semoga persiapan ini mendukung terciptanya arsitektur yang lebih responsif terhadap kebutuhan masa depan,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Uray Ferry Andi, S.T., M.T., Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Untan, menyoroti pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak untuk mewujudkan arsitektur berkelanjutan. “Arsitektur berkelanjutan membutuhkan sinergi antara akademisi, praktisi, dan peneliti untuk menghadapi tantangan lingkungan dan urbanisasi di masa depan,” katanya.
Selain akademisi, acara ini melibatkan asosiasi profesional, pemerintah daerah, dan mahasiswa. Forum ini diharapkan menjadi wadah untuk bertukar ide dan menciptakan solusi yang relevan bagi masyarakat modern.
Forum Arsitektur Khatulistiwa yang akan digelar pada September mendatang dirancang untuk mengintegrasikan Rapat Kerja Nasional Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI), dan pertemuan ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) dalam satu forum besar.
Diskusi ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua IAI Nasional Ar. Georgius Budi Yulianto, Ketua APTARI Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, Ketua IPLBI Dr. Susilo Kusdiwanggo, dan Aswin Indraprastha, Ph.D. Dewan Arsitek Indonesia.