PKM Dosen FK Untan: Latih Kader PKK Desa Rasau Jaya Satu Kenali Demam dan Gunakan Obat Sirup Demam Anak dengan Tepat
Deman merupakan salah satu penyakit ringan yang penanganannya sering dilakukan secara swamedikasi (Pariyana et al., 2021). Demam adalah suatu kondisi, di mana suhu tubuh >38ºC (Surya et al., 2018). Kejadian demam terbanyak pada pasien usia 5-19 tahun (Butarbutar et al., 2018). Demam merupakan reaksi normal tubuh ketika melawan bakteri atau virus yang menyerang tubuh. Namun demikian, ketika anak-anak mengalami demam, ibu-ibu panik untuk segera menurunkan suhu tubuh anak. Sejauh ini, pemanfaatan termometer dalam memantau suhu tubuh anak ketika demam masih minim. Ibu-ibu cenderung menggunakan peraba tangan untuk mengetahui panas tubuh meningkat atau mengalami penurunan suhu tubuh mencapai normal.
Obat demam sirup seringkali digunakan sebagai upaya swamedikasi demam pada anak. Obat sirup yang banyak digunakan untuk menangani demam pada anak, yaitu parasetamol dan ibuprofen. Sejauh ini, masyarakat melakukan pemilihan obat demam tanpa memperhatikan suhu demam anak dan nyeri yang dialami. Di sisi lain, pemberian obat sirup demam anak, tidak membaca label obat terlebih dahulu, dan tidak melepas label atau mengecerkan obat sebelum dibuang.
Salah satu kekeliruan yaitu pemberian obat sirup dengan sendok makan atau sendok dapur yang dapat menyebabkan kesalahan dosis yang dapat berisiko efek samping berlebih hingga toksisitas ataupun efek terapi yang tidak tercapai (Lubis and Lubis, 2016). Kekeliruan tersebut membuat penggunaan obat menjadi tidak rasional. Minimnya pengetahuan ibu-ibu dalam mendeteksi demam dan penggunaan termometer serta pemilihan obat demam sirup yang tepat bagi anak sehingga mendorong tim dosen untuk melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura di desa Rasau Jaya Satu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Kegiatan PKM diketuai oleh Dr. Nurmainah, S.Si., M.M., Apt dengan anggota dr. Poppy Novitarini, M.Ked., Sp.An-TI, Subsp M.N (K), Julianti Pramita, Nur Maharani Balqis , dan Nassya Putri Nanmi. Kegiatan PKM tersebut melatih para kader dalam mengenal demam anak, gunakan obat sirup demam anak yang tepat, dan buang kemasan sirup yang benar pada ibu PKK di desa Rasau Jaya Satu, Kabupaten Kubu Raya.
Peserta kegiatan ini diikuti sekitar 41 ibu-ibu PKK. Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, pertanyaan-pertanyaan yang muncul beragam dengan menanyakan cara membedakan demam akibat bakteri/virus, demam berdarah, dan demam akibat penyakit campak. Selain itu, ada pula yang menanyakan demam tinggi yang menyebabkan anak sampai mengalami kejang.
“Apa tindakan yang bisa dilakukan oleh orang tua ketika menemukan anak dengan kondisi kejang?”, tanya salah satu ibu kader PKK. Pertanyaan-pertanyaan terkait demam dijelaskan dengan rinci dan jelas oleh dr. Poppy yang merupakan dosen Program Studi Kedokteran FK Untan.
Kader PKK juga menanyakan terkait pilihan obat sirup demam yang tepat buat anak, apakah parasetamol atau ibuprofen. Ketua tim PKM, Dr. Nurmainah, dosen Program Studi Farmasi FK Untan menjelaskan bahwa penggunaan obat parasetamol dapat diberikan pada anak mulai usia di bawah 6 bulan, sedangkan ibuprofen dapat diberikan pada anak-anak mulai usia 6 bulan ke atas.
Parasetamol bisa mengatasi demam ringan dengan efek samping yang minim, jika digunakan dengan dosis yang tepat. Berbeda halnya dengan ibu profen yang merupakan obat golongan obat antiinflamasi non steroid (AINS). Sebaiknya pemberian obat tersebut diberikan pada anak dengan panas yang tinggi di atas 38 0C disertai dengan peradangan (nyeri tenggorokan, nyeri telinga, sakit gigi, bengkak). Melalui pelatihan ini diharapkan ibu-ibu PKK desa Rasau Jaya Satu dapat meningkat pengetahuannya. Selain itu, ibu-ibu PKK merupakan agen perubahan yang dapat menginformasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti kegiatan ini kepada masyarakat di sekitarnya, ujar Nurmainah.
Tag:farmasi, Kedokteran, untan