Tim Peneliti Ganoderma UNTAN Menang Grant Riset Sawit 2023
Universitas Tanjungpura (UNTAN) telah meraih Grant Riset Sawit 2023 dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Penghargaan ini diberikan untuk mendukung penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit. Informasi ini diumumkan oleh Direktur Utama BPDPKS Sawit, Eddy Abdurrachman, dalam sebuah acara penandatanganan kontrak kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Untan, yang berlangsung pada 25 September 2023 di Hotel JHL Solitaire, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.
Pada kesempatan tersebut, Eddy Abdurrachman menjelaskan bahwa pada tahun 2023, BPDPKS telah melakukan seleksi ketat terhadap proposal penelitian dan pengembangan GRS K23 yang telah diterima. Hasil seleksi mengumumkan 43 judul proposal sebagai penerima program Grant Riset Sawit Tahun 2023. Dari jumlah tersebut, Untan berhasil meloloskan satu judul riset yang melibatkan peneliti dari berbagai disiplin ilmu.
Tim peneliti ini terdiri dari Ketua Peneliti Cico Jhon Karunia Simamora, SP., MSi (Fakultas Pertanian), Dr. Nelly Wahyuni, M.Si (Fakultas MIPA), Jumiati, S.Si, M.Si (Fakultas Teknik), dan Muhammad Pramulya, SP, M.Si (Fakultas Pertanian). Total pendanaan yang berhasil didapatkan oleh Untan untuk GRS 2023 mencapai Rp 1.800.000.000 (1,8 Milyar) untuk periode riset selama dua tahun.
Eddy Abdurrachman menjelaskan bahwa program GRS ini bertujuan untuk memberikan dukungan pendanaan kepada lembaga penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, sustainability, serta mendorong penciptaan produk dan pasar baru serta nilai tambah kelapa sawit melalui penelitian dan pengembangan kelapa sawit. Penelitian dan pengembangan menjadi bagian penting dalam pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan, serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada pada industri kelapa sawit saat ini.
“Hasil dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh industri kelapa sawit, pemerintah, petani sawit, dan masyarakat,” ujar Eddy Abdurrachman. Seremoni penandatanganan kontrak kerja sama ini dilakukan oleh Direktur BPDPKS dan Ketua LPPM Untan, Dr. -Eng Eka Priadi. Eka Priadi menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Tim Peneliti Untan dan berharap bahwa riset yang akan mereka lakukan dapat memberikan kontribusi positif dalam memecahkan permasalahan Ganoderma, yang dianggap sebagai ancaman serius di perkebunan kelapa sawit, terutama di Kalimantan Barat.
Dukungan dan komitmen Bapak Prof. Garuda Wiko terhadap penelitian kelapa sawit ini merupakan langkah yang sangat positif dan berdampak besar bagi pengembangan industri sawit di wilayah Kalimantan Barat. Dengan penelitian yang berkelanjutan, kita dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit, meminimalkan dampak lingkungan, dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Kalbar. Selain itu, dukungan Rektor Universitas Tanjungpura juga memberikan dorongan kepada para peneliti dan mahasiswa Universitas Tanjungpura untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan tentang kelapa sawit, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi daerah ini dan industri kelapa sawit secara keseluruhan.
Selanjutnya, Ketua LPPM Untan menekankan bahwa program hibah penelitian kelapa sawit dari hulu hingga hilir yang didukung oleh BPDPKS merupakan program yang sangat kompetitif, diajukan oleh para peneliti dan pakar dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia. Keberhasilan para peneliti Untan dalam memenangkan grant ini menunjukkan bahwa ide dan solusi yang mereka tawarkan sangat inovatif dan dapat memberikan dampak positif dan luas bagi masyarakat dan industri kelapa sawit khususnya bagi dunia kelapa sawit di Kalimantan Barat. kegiatan ini telah mendapat dukungan sepenuhnya dari Bpk Rektor Universitas Tanjungpura, Bapak Prof. Garuda Wiko, dimana dlm setiap kesempatan beliau selalu menekankan pentingnya penelitiab berkelanjutan tentang kelapa sawit, krn Kalbar memiliki lahan sawit seluas hampir 2 jt hektar ujar ketua LPPM Untan
“Ke depan, akan lebih banyak lagi peneliti dari Untan yang menerima hibah riset sawit seperti ini yang dapat kita menangkan, baik melalui kelompok peneliti, pusat studi atau bahkan PUI (Pusat Unggulan Ipteks) yang kita miliki,” tambahnya. Dengan prestasi ini, Untan telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan inovatif.